Faktor Pendukung Dalam Pementasan Wayang Golek

<p><h4>Suatu pagelaran wayang golek akan terasa sempurna dengan jika didukung oleh beberapa hal, diantaranya :</h4><br /><br /><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwuIXfwfZLYwOmcb8i_nM5MCL-TdqkSy1KqCys1E4TM1dAIYbJoFO8sRdloLzk4tA_XO6ncNzfbhrrfzPv6P0OCveKMeSNokWg38gixZw4zE4AbKY2RtJ-BfGoPuiJfBkHZi_zn8Ho5jw/s1600/faktor+pagelaran+waygol.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Faktor Pendukung Dalam Pementasan Wayang Golek" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwuIXfwfZLYwOmcb8i_nM5MCL-TdqkSy1KqCys1E4TM1dAIYbJoFO8sRdloLzk4tA_XO6ncNzfbhrrfzPv6P0OCveKMeSNokWg38gixZw4zE4AbKY2RtJ-BfGoPuiJfBkHZi_zn8Ho5jw/s1600/faktor+pagelaran+waygol.jpg" title="Faktor Pendukung Dalam Pementasan Wayang Golek" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Fhoto : putragiriharja3</td></tr></tbody></table><b>PANGGUNG PERTUNJUKAN</b><br />Panggung yang biasa digunakan untuk pagelaran wayang golek mempunyai ukuran yang cukup luas mengingat jumlah personel dan alat gamelan yang banyak. Selain luas, tinggi panggung  juga diperhitungkan dengan cermat agar pagelaran wayang golek dapat disaksikan oleh penonton dari berbagai sisi.<br /><br />Pada pagelaran wayang golek sebenarnya tidak diperlukan setting panggung yang rumit dan mencolok. Cukup dengan latar hitam, atau bahkan tanpa latar sama sekali. Jika panggung memiliki latar (back drop) yang ramai dan mencolok, dikhawatirkan tokoh-tokoh wayang tidak akan terlihat secara fokus.<br /><br /><b>LIGHTING</b><br />Tata cahaya yang digunakan pada pagelaran wayang golek cukup untuk menerangi panggung pagelaran, khususnya wilayah “jagat” atau tempat wayang diperankan.<br /><br /><b>GAMELAN</b><br />Gamelan atau alat musik mempunyai peranan yang dominan dalam pagelaran wayang golek dan sebagai sarana pengiring. Giri Harja 3 dan Putra Giri Harja 3 menggunakan gamelan multi laras, dimaksudkan untuk mendukung variasi lagu yang bersifat fleksibel sesuai dengan nada yang diinginkan.<br /><br /><b>WAYANG GOLEK</b><br />Wayang yang digunakan Giri Harja 3 dan Putra Giri Harja 3 berjumlah ratusan. Kepentingannya selain untuk kebutuhan cerita, juga digunakan sebagai janturan (dekorasi di kanan-kiri jagat).  Janturan juga berfungsi sebagai pendukung keindahan panggung/setting. Dari tahun ke tahun, bentuk dan warna wayang golek Giri Harja  selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan kreatifitas dalang.<br /><br /><b>CERITA/LAKON</b><br />Cerita/lakon yang dibawakan Giri Harja 3 dan Putra Giri Harja 3 selalu bervariasi, sesuai dengan tema atau permintaan dari pemesan. Para dalang selalu beradaptasi dengan kejadian-kejadian aktual dan selanjutnya diaplikasikan pada lakon wayang. Unsur humor juga menjadi ciri khas Giri Harja.<br /><br /><b>SOUND SYSTEM</b><br />Tata suara yang digunakan pada pagelaran wayang golek untuk mendukung suksesnya pagelaran mempunyai kekuatan di atas 20.000 watt. Ini dilakukan dengan pertimbangan agar dapat menjangkau wilayah yang luas.<br /><span style="font-size: x-small;"><i>(nukurinx - putragiriharja3.blogspot.com)</i></span></p>

Suatu pagelaran wayang golek akan terasa sempurna dengan jika didukung oleh beberapa hal, diantaranya : Fhoto : putragiriharja3 PANGGUNG PER...

Sebrang Ulu dan Ilir Kota Palembang

<p><h4>Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua kawasan khas, yaitu wilayah di sebelah utara Sungai Musi disebut Seberang Ilir dan wilayah di sebelah selatan disebut Seberang Ulu. </h4><div><br /></div><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi95vsq_F4_9y94RuJdVNhXmIpxfhH73-1cYRvOEDp05sefQitvSDVBLmQZEPZRYY7BoA_M5DpzmuwdLtld8tyen6ZjBpY_vwwjavseFF8I00cYbijisYfIuy2G9v2gSLWm8I0gY4EQYJI/s1600/ampera1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="ampera" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi95vsq_F4_9y94RuJdVNhXmIpxfhH73-1cYRvOEDp05sefQitvSDVBLmQZEPZRYY7BoA_M5DpzmuwdLtld8tyen6ZjBpY_vwwjavseFF8I00cYbijisYfIuy2G9v2gSLWm8I0gY4EQYJI/s320/ampera1.jpg" title="ampera" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Foto : kota.palembang.go.id</span></td></tr></tbody></table>Seberang Ilir jauh lebih luas hampir 80% dari wilayah kota yangmencapai 400 Km² dan lebih dulu berkembang dibanding Seberang Ulu, itu dikarenakan sejak Kedatuan Seriwijaya, Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang konsentrasi penduduk lebih terpusat ke Seberang Ilir. Kondisi itu berlanjut hingga zaman kolonial Belanda dan kemerdekaan. Kawasan Sebrang Ulu baru mulai tumbuh pada sekitar abad 17ketika Kesultanan Palembang secara tegas melarang pendatang Arab, Cina, India, maupun Eropa melakukan kegiatan niaga serta bermukim di kawasan ilir.<br /><br />Secara topografis kawasan ilir memang lebih menguntungkan dikarenakan wilayah ilir relatip merupakan daratan yang berbeda dibanding daerah ulu yang sebagian besar merupakan daerah rawa.<br /><br />Nadi utama Kota Palembang jalan utama yang membentang dari utara ke selatan, dimulai dari jalan Kol Burlian, Jenderal Sudirman, Mayjen HM. Rayacudu hingga jalan Gubernur Hasan Basri melewati jembatan Ampera. ada pula jalan lingkar luar yaitu jalan Sukarno-Hatta, jalan Ratu Alamsyah Prawiranegara hingga ke jalan Mayjen Yusuf Singadikane melalui sisi barat kota dan melintasi Jembatan Musi II, jalan lingkar luar itu menghubungkan ujung utara seberang ilir ke ujung selatan sebrang ulu.<br /><br />Secara umum seberang ilir dikarenakan pertumbuhan ekonomi maupun penduduknya yang lebih maju dari sebrang ulu, maka sarana dan prasaran di wilayah seberang ilir lebih baik.<br /><br />Selain sungai Musi, Palembang juga memiliki dua sungai besar lain yaitu yang berada di kawasan Kertapati-Seberang Ulu terdapat sungai Ogan dan sekitar 12 Km ke arah hilir ada sungai Komering yang semuanya bermuara ke sungai Musi. selain ketiga sungai besar itu palembang juga memiliki sekitar 60 sungai kecil yang kini berfungsi sebagai saluran drainase dalam kota yang semuanya bermuara ke sungai Musi.<br /><br />Diantara sungai-sungai, tanah rawa dan lahan kering itulah kehidupan kota Palembang terhampar sejak era Sriwijaya hampir 14 abad lalu. Kini wajah metropolis Palembang memiliki tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh para tamunya. Tempat-tempat tersebut terdiri dari kombinasi dari situssejarah dan area publik moderen.<br /><i><span style="font-size: x-small;">(nukurinx.com-Pesona Bumi Seriwijaya)</span></i></p>

Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua kawasan khas, yaitu wilayah di sebelah utara Sungai Musi disebut Seberang Ilir dan wilayah d...

Keindahan Raja Ampat Diabadikan dalam Filem

<p><span style="font-size: large;"><b>Kepulauan Raja Ampat adalah salah satu surga kehidupan bawah laut dunia yang masih tersisa.Tak kurang dari 1300 jenis ikan hidup di antara 75 persen terumbu karang dunia yang ada di tempat ini.</b></span><br />Sebuah film baru yang berkisah tentang keindahan alam Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat, akan dirilis oleh IMAX dalam format 3 dimensi tanggal 27 November mendatang. Film yang bertitel <i>The Journey to The South Pasific</i> akan memanjakan mata seluruh pecinta film lewat sebuah petualangan keindahan alam Papua yang masih tersisa.<br /><br />Cate Blanchett, aktris pemeran utama dalam film The Curious Case of Benjamin Button menjadi narator dalam film ini. Mata penonton tak hanya dimanjakan lewat pemandangan yang terbentang di atas perairan, namun hingga kehidupan di dalam perairan Papua yang luar biasa.<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: right;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy3tyNYkZgSk1zYNhyphenhypheneV4ZX77F2XQ6_3W4dNn0KfjZCgT75TQwn2D8BHZboPRZ-2nevQjY0CQda7NRHII27zjxozNA1fH7qQfX3Kw6tDGNk4hA8Xlxk3qStv9s9tDORfhCyqm-tSh1euk/s1600/raja-ampat-filem-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="raja-ampat-filem-2" border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy3tyNYkZgSk1zYNhyphenhypheneV4ZX77F2XQ6_3W4dNn0KfjZCgT75TQwn2D8BHZboPRZ-2nevQjY0CQda7NRHII27zjxozNA1fH7qQfX3Kw6tDGNk4hA8Xlxk3qStv9s9tDORfhCyqm-tSh1euk/s320/raja-ampat-filem-2.jpg" title="raja-ampat-filem-2" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">nationalgeographic.co.id</span></td></tr></tbody></table>Film ini mengajak penonton menikmati keajaiban Papua bersama petualangan seorang bocah bernama Jawi. Tokoh ini menikmati hidup di salah satu tempat terindah di dunia bersama dengan hiu, penyu, ikan pari manta, dan berbagai jenis spesies lainnya yang sangat khas Papua.<br /><div style="text-align: right;"><br /></div>Film ini diproduksi oleh MacGillivray Freeman Films bersama IMAX Entertainment dan disutradarai oleh Greg MacGillivray. Pria yang disebut terakhir pernah menyutradarai film <i>The Living Sea</i>, <i>Dolphins</i>, dan <i>Everest</i>. Semakin istimewa, karena aktris pemenang Academy Awards, Cate Blanchett yang tampil dalam <i>The Hobbit: An Unxpected Journey</i>, <i>The Curious Case of Benjamin Button</i>, <i>The Aviato</i>r, menjadi narator di dalam film ini.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>Kepulauan Raja Ampat adalah salah satu surga kehidupan bawah laut dunia yang masih tersisa. <br />Tak kurang dari 1300 jenis ikan hidup di antara 75 persen terumbu karang dunia yang ada di tempat ini. Kepulauan ini juga dihuni oleh lima spesies penyu laut, 57 spesies udang mantis, 13 spesies mamalia laut, dan 27 spesies ikan.<br /><span style="font-size: x-small;">(<i>Aji Wihardandi. Sumber: mongabay.co.id</i>)</span><br /><br /><span style="font-size: xx-small;">Source : nationalgeographic.co.id</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div></p>

Kepulauan Raja Ampat adalah salah satu surga kehidupan bawah laut dunia yang masih tersisa.Tak kurang dari 1300 jenis ikan hidup di anta...

75 Jenis Wayang Indonesia Punah

<p><h2 id="subtitle"></h2><h4>Sekitar 75 jenis wayang yang menjadi kekayaan budaya Indonesia kini telah punah. Hanya sekitar 25 jenis wayang yang saat ini masih bertahan dengan jumlah komunitas dan penonton cukup banyak.</h4><br />Semestinya, dengan diakuinya wayang oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur pada 2003, wayang bisa lebih berkembang di Tanah Air.<br />Kenyataannya, pemerintah belum memiliki arah dan strategi yang jelas dalam pengembangan wayang. "Pada masa Orde Baru, institusi pemerintah, mulai dari Istana hingga pemerintahan desa, sering mementaskan wayang. Kini, kami seperti dibiarkan sendiri," kata Ketua Umum Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Ekotjipto, dilansir dari <i>Kompas</i>, Rabu (21/8).<br />Selain kurangnya perhatian pemerintah, perkembangan zaman telah membawa perubahan kebudayaan dan peradaban sehingga wayang yang merupakan kesenian tradisional makin ditinggalkan. Tidak heran, beberapa jenis wayang punah dan tak bisa lagi ditonton masyarakat.<br />Seperti wayang suket, wayang klitik, wayang krucil, wayang gedog, dan wayang beber. Adapun wayang yang masih digemari masyarakat sehingga masih cukup eksis antara lain wayang kulit purwa Jawa dengan berbagai gaya, baik Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran, Banyumasan, Cirebonan, maupun Betawi. Begitu pula wayang golek Sunda, wayang Bali, dan wayang sasak Lombok, masih banyak penggemarnya.<br />Meski penggemar wayang menurun, kata Ekotjipto, animo masyarakat untuk turun ke dunia pedalangan cukup tinggi. Ini ditunjukkan dengan banyakanya peserta pada setiap lomba pencarian bibit dalang yang digalang Pepadi.<br /><br />"Peminat paling banyak justru untuk dalang anak-anak dan remaja," kata Ekotjipto. Upaya yang dapat dilakukan agar wayang terhindar dari kepunahan antara lain dengan memasukkan wayang dalam pendidikan formal.<br />Selain itu, juga memasukkan wayang dalam perangkat komunikasi modern sehingga mudah dijangkau anak atau generasi muda.<br />Saat ini terdapat 15.000 seniman pedalangan yang masih eksis. Sementara jumlah dalang di seluruh Indonesia tercatat 6.000 orang.<br /><br /><b>46 negara ikut WWPC</b><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><a href="http://nationalgeographic.co.id/media/daily/300/0/201210021350500/n/75-jenis-wayang-indonesia-punah.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Wayang" border="0" height="240" src="http://nationalgeographic.co.id/media/daily/300/0/201210021350500/n/75-jenis-wayang-indonesia-punah.jpg" title="Wayang" width="320" /></a>Dalam upaya pelestarian wayang, Pepadi bekerja sama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo akan menggelar Wayang World Puppet Carnival (WWPC) 2013 pada 1 - 8 September mendatang. Ajang tersebut merupakan festival wayang internasional yang diikuti 46 negara dengan 64 penampil.<b> </b><br />Widia Djatiningrum dari Divisi Komunikasi WWPC 2013 menuturkan, para penampil, antara lain datang dari Turki, Bolivia, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Kolombia, Thailand, Brasil, dan Indonesia. Dari Indonesia akan tampil lima dalang dari berbagai wilayah yang kesemuanya merupakan dalang muda.<br />Selain pergelaran wayang, ditampilkan pula video dan film tentang pertunjukan wayang dari lima negara. Pergelaran wayang akan dilakukan di Museum Nasional, Jakarta, dan Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta. Digelar juga wayang semalam suntuk di Taman Monas, Jakarta.<br />Berkaitan dengan WWPC, juga digelar seminar tentang wayang di lima perguruan tinggi negeri di Medan, Surabaya, Mataram, dan Yogyakarta.<br />(<i>Zika Zakiya. Sumber: Kompas cetak</i>)<br /><span style="font-size: x-small;">Source : nationalgeographic.co.id</span></p>

Sekitar 75 jenis wayang yang menjadi kekayaan budaya Indonesia kini telah punah. Hanya sekitar 25 jenis wayang yang saat ini masih bertahan...